Kamis, 13 Januari 2011
Gerakan Imam Husein, Revolusi Cinta Untuk Perubahan Global!
Tragedi kesyahidan Imam Husein as di padang Karbala setiap tahun diperingati jutaan manusia di berbagai penjuru dunia. Peristiwa yang telah terjadi 1371 tahun itu kian hari terus membaru dan efeknya semakin mendalam.
Imam Husain a.s.menolak berbaiat kepada Yazid yang telah mengangkat diri sebagai khalifah umat Islam. Imam Husain bersama 72 sahabat dan anggota keluarganya meninggalkan Madinah menuju kota Kufah, Irak untuk memperjuangkan kebenaran. Imam Husain dan para pembela setianya gugur syahid pada 10 Muharam 61H dalam pertempuran yang sangat tidak seimbang di padang Karbala.
Menurut Muhammad Anis, tidak ada satu pun tragedi di dunia ini meskipun telah terjadi berabad-abad lalu, yang begitu berpengaruh dan membekas di benak manusia seakan baru saja terjadi, kecuali tragedi kesyahidan Imam Husein di Karbala.
"Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari peristiwa Asyura dan pengorbanan Imam Husein beserta pengikutnya terutama bagi perbaikan Negeri tercinta Indonesia,"kata salah seorang Intelektual muda Indonesia ini kepada Radio Melayu IRIB.
"Imam Husein bangkit untuk menegakan keadilan dan melawan penyimpangan intelektual serta ideologi,"tegas Dosen ICAS Jakarta.
"Gerakan Husein adalah model pendidikan, pembentukan manusia dan rekonstruksi masyarakat,"tutur dosen Madina Ilmu Jakarta ini.
Kandidat doktor filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyebut Gerakan Imam Husein sebagai revolusi cinta untuk mengembalikan manusia menuju fitrah ilahinya.
Simak selengkapnya, kontektualisasi gerakan Imam Husein dan sekolah Karbala dalam pandangan Muhammad Anis berikut ini:
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar