Daftar Blog Saya

Followers

PRIBADIKU

Foto saya
Semarang, Semarang, Indonesia
JANGANLAH MENUTUP-NUTUPI SUATU KEBENARAN APA BILA ITU ADA DI AGAM AKLIAN, DAN JANGAN PERNAH MALU UNTUK MENGIKUTI KEBENARAN WALAU JIWA RAGA KITA TARUHANYA. "HIDUP MILIA (MENGIKUTI KEBENARAN) ATAU MATI DENGAN SYAHID"
Misbah. Diberdayakan oleh Blogger.

CATATAN

“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu maka dengan lisannya. Dan kalau juga tidak mampu maka dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemahnya iman”.(hadis Rasulullah Saww)

HADIS-HADIS RASULULLAH SAWW


Rasulullah SAWW:
“Apabila bid’ah telah merajalela di tengah tengah umatku, maka kewajiban si alim untuk menampakkan ilmunya. Barangsiapa tidak melaksanakan kewajiban itu, maka akan terkena laknat dari Allah SWT”.

“Para fuqoha adalah pengemban amanah para rasul selama mereka tidak memasuki urusan dunia. Lalu beliau ditanya; “Apa yang dimaksud masuknya mereka dalam urusan dunia?”. Rasulullah saww menjawab: “Selalu mengikuti kemauan sultan (pemimpin)”. Apabila mereka berbuat demikian, maka hati-hatilah dari mereka terhadap urusan agama kalian”.

“Perumpamaan keluargaku, laksana bahtera Nabi Nuh (AS). Barangsiapa yang mengikutinya (menaikinya) , dia akan selamat. Dan barangsiapa enggan menaikinya ia akan tenggelam (binasa).

“Pada hari kiamat seorang hamba tidak akan bergeser kedua kakinya hingga ditanyai tentang empat perkara:
1. Tentang umurnya untuk apa dihabiskan
2. Tentang masa mudanya dengan apa ia lalai
3. Tentang hartanya darimana diperoleh dan kemana
diinfakkan
4. Tentang kecintaannya kepada kami (Ahlulbayt)

“Mengapa aku menyaksikan kecintaan kepada dunia telah benar-benar menguasai banyak orang, sehingga kematian tidak digariskan kecuali untuk yang selain mereka dan kebenaran seakan-akan hanya diwajibkan kepada orang lain? Tidak, sungguh tidak sedemikian itu, tidakkah mereka mengambil pelajaran dari umat yang terdahulu”.

“Aku ini adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya. Maka barangsiapa yang menginginkan ilmu, hendaklah datangi pintunya”.

“Wahai manusia! Aku akan tinggalkan padamu (sesuatu), jika kalian berpegangan padanya, tidak akan tersesat selamanya; Kitab Allah (Al-Quran) dan Itrahku Ahlul-Baytku” .

“Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaklah ia merubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu maka dengan lisannya. Dan kalau juga tidak mampu maka dengan hatinya. Dan itulah selemah-lemahnya iman”.
Amirul Mukminin Ali bin Ai Thalib (AS)


“Sesungguhnya agama Allah tidak akan bisa dikenali dari pribadi-pribadi, tetapi akan dapat dikenali dari tanda-tanda kebenarannya. Kenalilah kebenaran maka engkau akan mengetahui siapa penganutnya” .

“Tidaklah manusia meninggalkan perkara agamanya demi kepentingan dunianya, kecuali Allah akan membukakan baginya hal-hal yang lebih buruk”.

“Penghancur punggungku di dunia ini ada dua orang; yaitu orang yang pandai berbicara namun dirinya seorang yang fasik. Dan seorang yang bodoh namun selalu tekun beribadah. Yang satu akan membela kefasikannya dengan lidahnya sedang yang lain akan membela kebodohannya dengan ibadahnya. Hati-hatilah dari para cerdik pandai (ulama) yang fasik dan dari para ahli ibadah yang bodoh. Karena mereka adalah sebesar-besar fitnah bagi setiap orang yang mudah terpedaya. Sesungguhnya Aku mendengar Rasulullah saww bersabda:

“Wahai Ali! Hancurnya umatku adalah di tangan orang-orang munafik yang pandai berbicara”.

“Kebaikan ada pada 3 perkara: penglihatan, diam dan pembicaraan. Setiap penglihatan yang tidak ditujukan untuk mengambil ibrah (pelajaran) adalah kesia-siaan. Diam yang tidak disertai pemikiran adalah kelalaian. Sedang pembicaraan yang bukan zikir, itu juga merupakan kesia-siaan. Maka beruntunglah orang yang pandangannya ditujukan untuk mengambil ibrah, diamnya karena berpikir dan pembicaraannya berisikan zikir sembari menangisi dan menyesali kesalahannya serta enggan mengganggu orang lain”.

“Barangsiapa yang memperbaiki batinnya, Allah akan memperbaiki lahirnya. Dan barangsiapa yang berbuat demi kemaslahatan agamanya, Allah akan mempermudah baginya urusan dunianya. Dan barangsiapa yang menjaga hubungan dirinya dengan Allah maka Allah akan memudahkan urusannya dengan orang lain”.

“Sesungguhnya orang yang bertakwa itu akan merasakan kenikmatan dunia dan nikmat di akhirat nanti. Mereka
juga menikmati dunia bersama pecinta dunia, sedang para pecinta dunia tidak akan bersama-sama mereka untuk merasakan kenikmatan akhirat”.

“Aku berwasiat kepada kalian tentang lima perkara, yang seandainya kalian kerahkan unta-unta kalian untuk mendapatkan wasiat-wasiat itu, niscaya usaha itu pantas sekali. Yaitu: Janganlah seseorang dari kalian mengharapkan suatu kecuali kepada Tuhannya, dan jangan merasa takut atau menyesal, kecuali terhadap dosanya, janganlah merasa malu untuk mengatakan tidak bisa, jika ditanya tentang hal-hal yang belum kalian ketahui. Dan jangan pula merasa malu untuk belajar hal-hal yang belum kalian ketahui. Kalian harus sabar, karena kesabaran terhadap keimanan laksana kepala bagi badannya, maka tidak akan ada kebaikan bagi badan yang tidak ada kepalanya, demikian pula keimanan yang tidak
disertai dengan kesabaran”.
Fathimah Az-Zahra (AS)


“Aku bersaksi bahwa ayahku (Nabi Muhammad saww) adalah hamba-Nya dan pesuruh-Nya, yang dipilih sebelum diutus, dan disebut namanya sebelum diciptakan, serta disucikan sebelum diutus, dikala para makhluk masih berada di alam ghaib serta terjaga dengan penjagaan yang kokoh. Yang akan menuju kepada ketiadaan dan sebagai pengetahuan dari Allah atas segala perkara yang mencakup kejadian di segala zaman serta sebagai pengetahuan dari apa yang telah digariskan. Allah mengutusnya sebagai penyempurna dari perintah-Nya agar terlaksana ketentuan hukum-Nya dan agar terjadi apa yang ditentukan-Nya” .

“Ketahuilah wahai hamba Allah! Bukti kebenaran-Nya yaitu janji yang disajikan kepada kalian dan warisan yang ditinggalkan bagi kalian adalah kitab Allah yang berbicara, Al-Quran yang benar, cahaya yang bersinar dan berkilauan, terang bukti-buktinya, terungkap segala rahasia yang dikandungnya, sangat jelas dhahirnya dan orang selalu iri akan keagungan para pengikutnya” .

“(Ia adalah) kitab Allah…. Mengikuti (tuntutannya) akan memandu ke jalan keridhaan, mendengarnya akan menyampaikan (mengantar) ke arah keselamatan. Dengannya akan dapat diraih hujjah-hujjah (bukti-bukti) Allah yang terang benderang, perintah-perintah- Nya yang jelas, larangan-Nya yang harus dijaga, keterangan-Nya yang gamblang dan bukti-bukti- Nya yang memadai, sunnah yang dianjurkan, keringanan yang diberikan dan syariat-syariat-Nya yang
diwajibkan”.

Nabi Muhammad SAWW bertanya kepada Fatimah Az-Zahra (AS): “Apa yang terbaik bagi wanita?” Beliau menjawab: “Yaitu hendaknya ia tidak melihat lelaki lain dan tidak dilihat lelaki lain”.
Syair yang beliau gubah untuk meratapi kepergian Rasulullah SAWW: “Tahukah kalian apa yang diperoleh oleh orang yang pernah mencium semerbak harumnya tanah (kubur) Ahmad (Rasulullah) . Dia tidak akan pernah merasakan kesulitan selama hidupnya. Namun kini (setelah kematiannya) aku ditimpa oleh berbagai musibah. Yang jika ditimpakan kepada siang, niscaya siang akan berubah menjadi malam”.

Nasehat-Nasehat

1.Sedapat-dapatnya berpuasalah setiap hari Senin dan Kamis. 2.Shalat lima waktu tepat pada waktunya, dan berusahalah shalat Tahajjud. 3.Kurangilah waktu tidur, dan perbanyaklah membaca Al-Qur’an. 4.Perhatikan dan tepatilah sungguh-sungguh janji Anda. 5.Berinfaklah kepada fakir-miskin. 6.Hindarilah tempat-tempat maksiat. 7.Hindarilah tempat-tempat pesta pora, dan janganlah mengadakannya. 8.Berpakaianlah secara sederhana. 9.Janganlah banyak bicara dan seringlah berdo’a, khususnya hari Selasa. 10.Berolahragalah (senam, marathon, mendaki gunung dan lain-lain). 11.Banyak-banyaklah menelaah berbagai buku (agama, sosial, politik, sains, falsafah, sejarah, sastra dan lain-lain). 12.Pelajarilah ilmu-ilmu tehnik yang dibutuhkan negara Islam. 13.Pelajarilah ilmu Tajwid dan Bahasa Arab, serta perdalamlah. 14.Lupakan pekerjaan-pekerjaan baik Anda, dan ingatlah dosa-dosa Anda yang lalu. 15.Pandanglah fakir-miskin dari segi material, dan ulama dari segi spiritual. 16.Ikuti perkembangan umat Islam.